11 september 2023 Suspek TBC di Kudus Capai 1.637 Kasus, Kader MSI Fokus Investigasi Kontak dan Skrining Kesehatan

Kudus, isknews.com – Yayasan Mentari Sehat Indonesia (MSI) Kudus sebagai salah satu lembaga swasta yang memiliki keterlibatan menggerakkan masyarakat dalam upaya mewujudkan kemandirian dalam mengatasi dan menanggulangi masalah TBC di wilayah Kabupaten Kudus.

MSI dalam upaya pengendalian penyakit TBC yang digencarkan oleh komunitasnya saat ini berfokus pada investigasi kontak dan skrining kesehatan.

Seperti disampaikan oleh Staf Program MSI Kudus, Abdul Ghofur disela sela kegiatan “Pertemuan Tindak Lanjut Komunitas dan Pemangku Kepentingan Jejaring DPPM Untuk Pemenuhan Optimalisasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Terkait Layanan TBC di Kabupaten Kudus” yang digelar di ruang pertemuan Hotel Gryptha Kudus, bahwa, saat ini di kader lembaganya bertugas aktif dalam upaya investigasi kontak dan skrining kesehatan, Senin (11/09/2023).

Menurutnya kini tercatat ada sejumlah 33 kader yang bergabung dalam MSI Kudus, dan tersebar di seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Kudus. “Perbulan sudah melakukan investigasi kontak, yakni kunjungan ke rumah pasien untuk skrining kesehatan biar nanti apakah ini resiko atau tidak resiko, kalau resiko kita anjurkan ke faskes, karena kita fokusnya ke skrining,” kata Ghofur.

Pihaknya juga memfasilitasi pasien dalam pemantau obat. Bahkan MSI akudus telah memiliki pasien suporter atau pasien yang mendampingi TBC RO. Tim ini akan bertugas mengawal pasien agar tidak bosan dan putus pengobatan.“Jangan sampai putus pengobatan, kita juga ada pelacakan, sehingga harapan kami dengan upaya yang telah dilakukan bisa membantu Dinas Kesehatan dalam mengoptimalkan pengendalian penyakit TBC,” tukasnya. 

Kasus Tuberkulosis (TBC) masih menjadi perhati Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus. Berbagai upaya penanganan dan pengendalian pun telah dilakukan, termasuk menggandeng lintas sektor. Sementara itu ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Andini Aridewi menyebut, target penemuan kasus untuk tahun 2023 dinaikkan oleh Pemerintah Pusat, yakni menjadi sekira 12 ribu pasien, dari tahun sebelumnya sekira 10 ribu pasien.

Dikatakannya, di Kudus selama bulan Januari hingga Agustus 2023 berhasil menemukan 1.637 kasus suspek penderita penyakit tuberculosis (TBC), sedangkan tingkat keberhasilan pengobatannya mencapai 66 persen. “Temuan kasus TBC tersebut, terbanyak merupakan dari usia produktif dengan persentase mencapai 50-an persen lebih. Sedangkan kasus kematian TB tercatat sebanyak 86 kasus,” kata Andini.

Sehingga, upaya penguatan lintas sektor pun kembali dikuatkan, salah satunya bersama Mentari Sehat Indonesia (MSI). Dimana komunitas tersebut selama ini telah berperan aktif dalam upaya investigasi dan skrining pasien. “Upaya-upaya untuk pengendaliannya itu kita selalu upayakan bersama karena target eliminasi di 2030 wajib untuk kita wujudkan,” ujarnya.

Upaya itu dilakukan agar dalam melakukan pengendalian penyakit TBC lebih optimal, baik itu dari penemuan kasus, pengawalan untuk pengobatan, termasuk upaya menekan penularannya. Yakni dengan melakukan investigasi kontak dan terapi pencegahan.

“Kita mencegah terjadinya gunung es, artinya jangan sampai yang ketemu sedikit ternyata masih banyak yang belum tertemukan itu ternyata keaktifan menemukannya kita yang lengah,” tambahnya. (YM/YM)

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top