Kasus tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Kebumen yang mencapai angka lebih dari 500 kasus, mendapat perhatian khusus dari Mentari Sehat Indonesia (MSI) Kabupaten Kebumen.
Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua MSI Kabupaten Kebumen, Nurhayati Darojah, saat Konferensi Pers sebagai penyataan bersama upaya kolaborasi penanggulangan tuberkulosis yang digelar di Trio Azana Style Hotel Kebumen, Kamis 24 November 2022.
“Kami fokus dalam penanganan TBC mulai dari deteksi awal hingga pengantaran pasien ke rumah sakit dan memantau langsung kepatuhan pasien TBC dalam mengonsumsi obat,” jelas Nurhayati. Menurutnya, pengobatan pasien TBC harus kontinu selama enam bulan. Selain itu, penanganan TBC tidak bisa dilakukan hanya dari salah satu pihak, baik MSI ataupun Dinas Kesehatan. Namun dibutuhkan kolaborasi antara keduanya.
Merujuk dari situs Mentari Sehat Indonesia, yayasan ini berdiri sejak tahun 2020 di Kota Semarang. Saat ini, MSI sudah eksis di 34 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Di bidang kesehatan, Yayasan Mentari Sehat berperan untuk menggerakkan masyarakat dalam upaya mewujudkan kemandirian dalam mengatasi masalah-masalah penyakit yang menular di masyarakat seperti salah satunya yaitu TBC.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kabupaten Kebumen, dokter Iwan Danardono yang membuka acara dan hadir sebagai narasumber menyampaikan, ada banyak fakta di lapangan yang membuat penanganan TBC menjadi terkesan sulit.
“Pasien yang tidak disiplin minum obat membuat pengobatan TBC menjadi sulit dilakukan, lalu pasien harus kembali mengulang pengobatan dan terapi dari awal. Suspect TBC paling banyak dijumpai di puskesmas dan RSUD dr Soedirman,” jelas Iwan.
Pada kesempatan ini, dia juga menyatakan hal yang menjadi harapan bersama agar pada tahun 2030 mendatang tak ada lagi kasus TBC di Kabupaten Kebumen.