Rapat Koordinasi Berkala ( RAKOBER) terkait pelaksanaan Investigasi Kontak TBC yang dilaksanakan Kamis, 17 Februari 2022 berjalan dengan baik, kegiatan yang diinisiasi oleh SSR Mentari Sehat Indonesia (MSI) Karanganyar tersebut dimulai pukul 10.00 WIB bertempat di Cafe New Normal. Peserta kegiatan terdiri dari para kader komunitas, SSR, serta Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar. Dalam sambutannya, Ketua Yayasan MSI Karanganyar yakni Shubuha Pilar Naredia, M.Si, menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh anggota MSI Karanganyar karena telah mengoptimalkan pergerakan Investigasi Kontak TBC pada awal Semester 2022 (bulan Januari-Februari). Tak hanya itu, beliau juga memberikan arahan untuk Kader MSI agar terus bersinergi dan optimal dalam upaya-upaya percepatan eliminasi TBC di Kabupaten Karanganyar, karena komunitas MSI dipandang sebagai ujung tombak/garda terdepan dalam percepatan eliminasi TBC di Kabupaten Karanganyar. Pada kesempatan ini, Wakil Supervisor (Wasor TBC) Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar yakni Anindita Az Zahra, SKM. secara langsung menyampaikan informasi terkait Situasi TBC di Kabupaten Karanganyar, dalam paparannya beliau menyampaikan bahwa penemuan kasus TBC di Kabupaten Karanganyar tahun 2021 hanya 15,8% dari target yang diberikan sehingga harapan beliau untuk tahun 2022 mampu mencapai target. Sebagai langkah konkretnya, diharapkan Komunitas MSI Karanganyar untuk bisa ikut serta dalam pencapaian target tersebut.
Wasor TBC Dinkes Kabupaten Karanganyar Anindita Az Zahra, SKM. juga menambahkan bahwa terdapat beberapa daerah di Kabupaten Karanganyar yang menjadi kantong merah penyebaran kasus TBC, sehingga harapan beliau komunitas MSI mampu melakukan pergerakan Investigasi Kontak secara intensif di daerah tersebut. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa strategi yang mungkin dapat dilakukan oleh anggota komunitas dalam peran aktifnya pada penemuan kasus TBC adalah dengan memaksimalkan pergerakan investigasi kontak rumah tangga dan investigasi kontak Non Rumah tangga (penyuluhan), dengan demikian peran aktif komunitas (dalam hal ini MSI Karanganyar) sangat diperlukan demi peningkatan pemuan kasus TBC baru di Kabupaten Karanganyar. Disadari atau tidak, terdapat beberapa kendala yang terjadi ketika melakukan pergerakan Investigasi kontak di lapangan, diantaranya yaitu sangat sulitnya menemukan orang yang bersedia melakukan cek dahak, ketakutan masyarakat terkait penyakit TBC, dan juga kurangnya pengetahuan terkait penyakit TBC yang menyebabkan masyarakat enggan melakukan pemeriksaan dahak. Sebagai langkah tindak lanjutnya, pada kegiatan ini para Koordinator Kader Komunitas MSI Karanganyar juga membekalkan berbagai strategi terkait pendekatan-pendekatan yang mungkin dapat dilakukan sehingga mayarakat lebih terbuka dan bersedia melakukan pemeriksaan dahak. Harapan yang tumbuh dengan terlaksananya kegiatan ini adalah Komunitas MSI Karanganyar mampu bersinergi bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar untuk menemukan kasus TBC di Kabupaten Karanganyar.
( P Sri Rahayu)