30 November 2023 Gandeng MSI, Dinas Kesehatan Kudus Kencangkan Investigasi Kontak dan TPT

KUDUS, ZONANEWS.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) terus berupaya melakukan penanganan terhadap kasus Tuberkulosis (TBC) di wilayah setempat.

Salah satunya dengan terus melakukan investigasi kontak terhadap keluarga maupun lingkungan pasien TBC, serta mengencangkan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) bagi pasien positif.

Kepala DKK Kudus, Dokter Andini Aridewi menyampaikan, hingga akhir November 2023, capaian standar pelayanan minimal (SPM) untuk kasus TBC sudah ada 11.694 suspek. Atau sudah 95 persen dari target 12.366 suspek. Sedangkan, kasus positif TBC tercatat 2.422 orang, dimana 2.353 diantaranya merupakan kasus TBC Sensitif Obat (SO) dan 69 lainnya kasus TBC Resistan Obat (RO). Sementara target penemuan kasus posisif sebanyak 2.544 kasus. Sedangkan, kasus positif TBC tercatat 2.422 orang, dimana 2.353 diantaranya merupakan kasus TBC Sensitif Obat (SO) dan 69 lainnya kasus TBC Resistan Obat (RO). Sementara target penemuan kasus posisif sebanyak 2.544 kasus.

Pihaknya menyebut, penanganan TBC di Kudus tidak bisa dilakukan sendiri, namun harus bersinergi dengan berbagai lintas sektor. Seperti, dengan Mentari Sehat Indonesia (MSI) dan Koalisi Organisasi Profesi Indonesia (KOPI) TBC.

Terutama, dalam pelaksanaan investigasi kontak, pemantauan konsumsi obat serta pelaksanaan TPT dengan cara terjun langsung di masyarakat. Hal ini sebagai upaya penekanan kasus TBC agar lebih maksimal.

“Kalau dulu dengan MSI hanya edukasi terkait penemuan kasus TBC, sekarang kerjasamanya tidak hanya itu tapi sekaligus untuk edukasi TPT,” tandasnya. Sementara itu, Satf Program MSI Kabupaten Kudus, Abdul Ghofur menuturkan, saat ini ada lebih dari 30 kader yang bergabung dengan MSI Kudus. Peran kader ini untuk membantu DKK dan tenaga kesehatan dalam ikhtiar eliminasi TBC.

“Kami mengerahkan kader untuk kunjungan ke rumah pasien TBC untuk melakukan skrining dan edukasi mengenai penanggulan TBC itu sendiri. Kami juga mengedukasi agar kontak serumah berkenan diberikan TPT, karena TPT hal yang cukup urgen untuk mengurangi maraknya kasus baru,” katanya.

Pihaknya pun meminta agar masyarakat bisa menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap pasien TBC. Pihaknya juga mengingatkan bahwa yang dijauhi adalah penyakitnya, bukan orangnya. “Kami sebagai komunitas yang membantu DKK, ingin menyampaikan ke masyarakat bahwa TBC itu bisa disembuhkan dan obat TBC itu gratis,” tandasnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top