LEWAT PELATIHAN PASIEN SUPORTER TBC RESISTENT OBAT, BUKTI MENTARI SEHAT INDONESIA SERIUS MENINGKATKAN KUALITAS PENDAMPINGAN PADA PASIEN TBC RO DI JAWA TENGAH

Pertemuan pelatihan bagi pendamping pasien tuberkulosis resistent obat (TB RO) diselenggarakan di Semarang pada tanggal 22 Mei sampai 26 Mei 2021 bertempat di Hotel MG Setos. Pelatihan ini diikuti oleh 36 Pasien Suporter dari cabang MSI kabupaten kota di Jawa Tengah diantarannya dari MSI Semarang, MSI Surakarta, Msi Demak, MSI Kudus, MSI Magelang, MSI Pati, MSI Kapupaten Tegal, MSI Banyumas dan MSI Cilacap.

Pendamping pasien TB RO adalah faktor pendukung yang memiliki peran penting bagi sistem komunitas yang menjadi bagian dari sistem kesehatan formal. Seorang pendidik sebaya (Peer Educator/PE), pasien suporter, kader TB RO, dan anggota masyarakat lainnya yang sukarela mendampingi pasien TB RO di kabupaten/kota dapat menjadi pendamping pasien setelah mengikuti pelatihan.

Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk peningkatan kapasitas pendamping pasien TBC dalam mengupayakan orang dengan TBC berobat sampai sembuh  Tujuan dari kegiatan peningkatan kapasitas diperlukan untuk memperkuat pendamping pasien sebagai ujung tombak dalam meningkatkan angka pasien TB RO yang memulai pengobatan, angka pasien TB RO yang didampingi sampai sembuh. Pelatihan pendamping pasien secara komprehensif perlu dilakukan bagi pendamping pasien TB RO untuk mendukung keterampilan pendamping pasien TB RO dalam pendampingan dan investigasi kontak dan meurunkan angka lost to follow up untuk kasus  TBC RO ini.

Permasalahan TBC di Indonesia walaupun sudah sejak lama ditanggulangi, namun kasus TBC masih terus berkembang, antara lain angka drop out semakin tinggi, didukung oleh penanganan kasus TBC yang tidak adekuat, tidak sesuai dengan standar pengobatan TB (ISTC/ International Standards for TB Care). Tingginya angka drop out ternyata menimbulkan masalah baru, yaitu munculnya kasus TB Resisten Obat (TB MDR).

Seperti pemaparan Ibu Rahmah Nur Hayati, SKM., M.Kes selaku Kabid Pencegahan dan Penularan Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mengungkapkan, angka kasus TBC RO di Jawa Tengah sangat tinggi, dari angkat terkonfirmasi berjumlah 113 kasus ditahun 2021, namun yang berobat baru diangka 84 yaitu 74%.  Lebih lanjut dijelaskan Oleh Ibu Rahmah bahwa masalah utama penanggulangan TBC RO di Jawa tengah dianataranya adalah angka penemuan dan notivikasi kasus TBC SO dan TBC RO yang belum mencapai target yaitu tahun 2020 yang ternotifikasi 48,1 %. Berikutnya adalah angka keberhasilan pengobatan yang belum mencapai target angkanya ada di 84,5 % pasien TBC yang diobati berhasil sembuh dan menyelesaikan pengobatan. Dan, terakhir adalah belum semua kasus TBC yang ditemukan menjalani pengobatan,  terutama untuk kasus TBC RO yang terkonfirmasi. Oleh karena itu Ibu Rahmah Nur Hayati, SKM., M.Kes berharap besar keterlibatan kader-kader TBC lewat pasien supporter TBC RO Mentari Sehat Indonesia punya andil besar untuk membantu mensukseskan program Indonesia bebas TBC di tahun 2028 untuk provinsi Jawa tengah, khususnya pada pasien TBC RO ini.

Hal ini pula menjadi tujuan utama dari dilaksanakannya kegiatan pelatihan pasien supporter Mentari Sehat Indonesia, seperti yang diungkapkan oleh Bapak Supriyanto, M.Pd. selaku Ketua Yayasan Mentari Sehat Indonesia, bahwa Pasien suporter merupakan salah satu unsur penting bagi kesusksesan pengobatan pasien TBC RO yang perlu untuk ditingkatkan kualitasnya, baik secara pengetahuan, ketrampilan dan perilaku sehingga mampu bekerja dengan baik dan sungguh-sungguh menjalankan tugasnya sebagai pendamping pasien dalam berobat.

Tujuan pelatihan ini juga senada dengan dukungan dan harapan Ketua KOPI TB (Koalaisi Organisasi Profesi) Provinsi Jawa Tengah dr. Thomas Handoyo, SpPD.KP dalam wawancara ekslusivnya dengan Rosantie, S.Psi selaku Manager Kasus TBC RO dari MSI Kabupaten Tegal, menurutnya angka keberhasilan pengobatan TBC RO terletak pada dua faktor penting yaitu tata laksana pelayanan kesehatan pada efek samping obat dan dukungan sosial. Terkait dukungan sosial dr. Thomas Handoyo, SpPD.KP memiliki harapan yang sangat tinggi pada Yayasan Mentari Sehat Indonesia melalui kader-kader terbaiknya di daerah, lewat pasien supporter mampu bersama-sama saling bahu membahu mensukseskan pengobatan TBC RO, khusunya TBC MDR yang sangat berat ini.

Saat ini Indonesia menduduki peringkat ke 2 di Dunia untuk Negara dengan beban tinggi TB. Diperkirakan setiap tahunnya jumlah kasus TB MDR sebesar 6300 kasus.  Dengan tingkat kesulitan pengobatan yang lebih tinggi, karena waktu pengobatan yang lebih panjang (18-24 bulan) dan kini sudah diterapkan pula pengobatan dengan regiment yang lebih pendek STR (short Therapi Regiment) yaitu 9-11 bulan, obat yang diminum lebih banyak, dan dengan efek samping yang lebih berat, hal ini membuat angka drop out sangat tinggi dalam  pengobatan TB MDR.

Sama seperti penanggulangan TB reguler, dalam pengobatan TB MDR keterlibatan Yayasan Mentari Sehat Indonesia sangat diperlukan. Diharapkan dalam pengobatan TB MDR ada pihak yang dapat mendampingi pasien, memberikan motivasi pasien untuk terus melakukan pengobatan dan pemeriksaan rutin sampai masa pengobatan selesai, mendampingi agar tidak putus asa melalui pendekatan  dan dukungan psiko sosial serta religius.

Lewat pelatihan pasien suporter ini, diharapkan Pasien Suporter mendapatkan motivasi yag tinggi untuk menolong orang lain, memiliki pengetahuan yang cukup dan kemampuan serta keterampilan yang lengkap untuk melaksanakan pendampingan pasien TB MDR sampai sembuh. Aamiin, Bismillahirrokhmanirrokhiim…..

Disusun Oleh: Rosantie (MK MSI Kab, Tegal) Semarang, 26 Mei 2021

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top